ProgramEnglish Day adalah program pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris yang dirancang oleh Sekolah Menengah Pertama (SMP Indonesian Creative School) Pekanbaru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bahasa Inggris. Berdasarkan pengamatan penulis, program hari bahasa Inggris memiliki banyak tujuan, yaitu: 1. ProgramKerja. English Club SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA Tahun Pelajaran 2009/2010 PROGRAM KERJA ENGL ISH CLUB SMA NEGER I 1 WAR UNGKIA RA. A. Ras ionalisa si Pendidikan Kegiatan tersebut dinamakan English Speaking Days. Kegiatan ini sudah berjalan di sekolah, khususnya bagi anggota English Club SMA Warungkiara. Program English Club, SMAN 1 mangolanguages esl. SMA SPEEDWIRE/WEBCONNECT DATA MODULE FA: x x x S E R : x P W D M-1 0.B G 1: xxxxx SER: xx SPWDM-10.BG1 B A. Legal Provisions SMA America, LLC 2 SWWEBCONDM-IA-US_en-14 Installation Manual NOTICE is used to address practices not related to personal injury. General Warnings SMA America, LLC. Beranda / Soal Unbk Matematika Sma Ips 2021 - Soal Un Matematika Sma Dan WAKTUDAN TEMPAT Kegiatan English day dilaksanakan pada : Hari : Setiap hari belajar (Hari Senin s/d hari Sabtu) Waktu : Jam istirahat pertama dan istirahat kedua Tempat : SMA Negeri 1 Sungailiat H. SUMBER PENGGUNAAN DANA Adapun sumber penggunaan dana pada kegiatan English Day SMA Negeri 1 Sungailiat adalah pada Rencana Anggaran Biaya RSBI Propinsi tahun 2011. Abstract This research, researcher takes educational institution that just apply full day school program. The researcher takes two schools that have the applying of full day scho LDKASMAN 8 Jakarta di Tengah Pandemi. SMA Negeri 8 Jakarta menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan Awal (LDKA) dilaksanakan secara daring melalui zoom selama dua hari, yakni pada hari Kamis & Jumat 29-30 Juli 2021. PROGRAM KERJA SUB BAGIAN TATA USAHA Program kerja ini merupakan salah satu landasan/pedoman dalam rangka melaksanakan tugas Sub . English Conversation merupakan program yang ditujukan bagi siswa yang ingin menguasai proses percakapan dalam berbahasa Inggris. Program ini secara umum mencangkup cara berbicara Speaking dan cara mendengarkan Listening sebagai fokus utama dan ditunjang dengan membaca Reading dan Grammar. Grammar merupakan tata bahasa dalam bahasa bahasa sendiri merupakan cara mengatur sebuah kalimat, sehingga kalimat tersebut tidak akan menyebabkan kesalahpahaman bagi orang lain. Begitu juga tujuan dan fungsi dari grammar yaitu untuk memudahkan orang dalam menyusun kalimat yang rapi dan jelas agar terhindar dari kesalahpahaman arti dari orang lain yang membaca atau mendengarnya. Program English Conversation penting dilaksanakan disetiap sekolah, baik itu dari tingkat SD, SMP hingga SMA. Karena sebagai bahasa Internasional, sudah selayaknya jika siswa dari berbagai tingkatan harus mahir berbahasa Inggris. Mahir dalam berbahasa asing juga memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah meningkatkan daya ingat dan juga dapat menambahkan skill seseorang dalam berkomunikasi. Apalagi jika anda merupakan siswa SMA yang berminat Kuliah ke luar negeri, skill berbahasa Inggris sangat penting bagi anda. Karena skill berbahasa asing dan berkomunikasi menggunakan bahasa asing merupakan hal utama dan syarat utama bagi anda untuk bisa melanjutkan kuliah ke luar negeri. Skill Berkomunikasi sangat penting bagi siswa Tanpa skill ini anda tidak akan pernah bisa kuliah ke luar negeri, kalaupun bisa anda akan kesulitan dalam mempelajari mata kuliah dan berbagai pelajaran yang disajikan disana. Memang dalam perjalanan kuliah ke Luar Negeri seorang siswa akan diberikan waktu pelatihan selama 1 Tahun untuk mempelajari ilmu komunikasi berbahasa Asing agar ketika di sekolah tujuan anda sudah mahir dalam berbahasa asing. Namun itu artinya anda akan melewatkan waktu 1 tahun lamanya untuk kembali belajar bahasa inggris disaat teman teman seangkatan anda sudah mulai mengambil semester 3 di perguruan tinggi negeri. Maka demi meminimalisir waktu yang cukup lama seperti itu Al Ma’soem dengan bangga membuka program baru yaitu kelas peminatan bahasa Inggris bagi siswa SMA Al Masoem. Kelas program peminatan bahasa inggris ini dibuka setiap hari Rabu dari pukul sampai dengan dimana program kelas peminatan ini dibagi menjadi berkelompok. Misalkan untuk kelas 12 saat ini mereka memiliki peminatan ingin Kuliah ke Luar Negeri, kelompok ini akan dipisah dengan mereka kelas 11 yang ingin memperdalam skill bahasa inggris mereka. Kelas peminatan artinya kelas yang memang diberikan khusus bagi mereka yang ingin memaksimalkan minat dan bakat mereka. Siswa yang mengikuti program ini boleh diberikan dispensasi dari pihak sekolah untuk meninggalkan mata pelajaran di hari hari tertentu sebagai gantinya mereka yang mendapatkan dispensasi akan dikontrol oleh sekolah untuk bisa benar benar mengikuti program peminatan tersebut. Jika selama 1-2 bulan tidak ada peningkatan sama sekali, siswa tersebut akan dikembalikan ke kelas semula dan tidak diberikan dispensasi lagi karena akan dianggap main main saja dalam proses pembelajaran. Santri SMA Al Masoem yang berhasil meraih Prestasi dan Hafalan Qur’an Program English Day ini juga dipimpin oleh seorang Native Teacher yaitu Miss Tessa yang dimana beliau merupakan staf pendidikan Al Masoem yang memang berasal dari Luar Negeri dimana nanti Miss Tessa akan memberikan pembelajaran tentang English Conversation dan membeberkan beberapa tips dan trik serta memberikan informasi tentang perkuliahan di luar negeri. Tujuannya sangat jelas agar siswa SMA Al Ma’soem yang berminat melanjutkan kuliah ke luar negeri tidak kaget dan sudah memiliki gambaran tentang kuliah di luar negeri. Selain program English Conversation SMA Al Masoem juga membuka kelas peminatan Tahfidz Qur’an mengingat siswa tahun ajaran baru saat ini hampir 40% nya belum bisa mengaji, atas dasar itu SMA Al Masoem membuka program khusus bagi siswa untuk bisa mengaji. Minimal bagi 40% siswa baru itu bisa mengaji juz 30, dan siswa yang memang tidak bisa mengaji itu akan dimasukan ke kelas wajib tahsin dan tahfidz agar bisa benar benar teratur. Sedangkan siswa lainnya yang sudah lancar mengaji akan diberikan kelas peminatan tahfidz dimana sama seperti kelas peminatan bahasa inggris mereka yang berminat ke kelas ini akan diberikan kesempatan untuk dispensasi meninggalkan kelas pada saat jam jam peminatan tahfidz. Program ini dimaksimalkan dengan mahasiswa Masoem University yang sudah hafidz 30 juz dan dikontrol oleh Bapak Kosim Saputra sebagai guru Agama Islam di SMA Al Masoem. Bagi siswa SMA Al Ma’soem yang sudah memiliki hafalan dan berhasil menambah atau mempertahankan, akan diberikan apresiasi berupa gratis SPP, gratis SPP nya juga berbeda dengan SMP. Dimana siswa SMA minimal hafal 2 juz untuk gratis SPP selama 1 Bulan, jika memiliki hafalan 3 juz maka gratis SPP selama 2 bulan begitu seterusnya berhasil menambah 1 juz akan dapat gratis SPP 1 bulan lagi. Pengujian dan pengetesan program Tahfidz SMA Al Masoem juga dilaksanakan setiap minggu ke 4 setiap bulan. Jadi bagi anda yang memiliki hafalan dan ingin menambah hafalannya, bisa koordinasikan dengan wali kelas dan wali santrinya masing masing. Uploaded byKa Tres 0% found this document useful 0 votes744 views5 pagesDescriptionE-dayCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes744 views5 pagesProgram English DayUploaded byKa Tres DescriptionE-dayFull descriptionJump to Page You are on page 1of 5Search inside document You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. ArticlePDF AvailableAbstractPembelajaran bahasa inggris belum maksimal karena kurangnya penerapan bahasa inggris tersebut dalam bentuk komunikasi atau berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris baik itu di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah dari program berbahasa Inggris dalam satu hari penuh English Day. Berdasarkan hasil temuan dari wawancara beberapa orang guru termasuk guru bahasa inggris di SMP Indonesian Creative School Pekanbaru, masalah yang paling penting adalah siswa malu dan takut dalam berkomunikasi dengan guru-guru mereka sendiri pada hari yang sudah ditentukan dalam English Day. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 879 MANAJEMEN PROGRAM EKSTRAKURIKULER ENGLISH DAY DI SMP INDONESIAN CREATIVE SCHOOL Roy Taslim1, Jimmi Copriady2, Sri Kartikowati3 1,2,3 Pascasarjana Universitas Riau, Pekanbaru, Indonesia 3tiko22 ABSTRAK Pembelajaran bahasa inggris belum maksimal karena kurangnya penerapan bahasa inggris tersebut dalam bentuk komunikasi atau berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris baik itu di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah dari program berbahasa Inggris dalam satu hari penuh English Day. Berdasarkan hasil temuan dari wawancara beberapa orang guru termasuk guru bahasa inggris di SMP Indonesian Creative School Pekanbaru, masalah yang paling penting adalah siswa malu dan takut dalam berkomunikasi dengan guru-guru mereka sendiri pada hari yang sudah ditentukan dalam English Day. Kata Kunci ekstrakurikuler, english day, berbicara ENGLISH DAY EXTRACURRICULAR MANAGEMENT PROGRAM AT JUNIOR HIGH SCHOOL OF INDONESIAN CREATIVE SCHOOL ABSTRACT The English language learning has not been maximized due to the lack of implementation of the English language in the form of communication or speaking by using English, either in the classroom or in the school environment from the English Day program. Based on the findings from interviews with a number of teachers including English teachers at the Indonesian Creative School of Junior High School of Pekanbaru, the most important problem is the students were shy and afraid to communicate with their own teachers on the appointed day of English Day. Keywords extracurricular, English day, speaking Taslim, R., Copriady, J., & Kartikowati, S. 2022. Manajemen Program Ekstrakurikuler English Day Di Smp Indonesian Creative School. Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran, 63, 879-885. DOI PENDAHULUANBahasa Inggris pada saat ini sudah sangat diperlukan oleh setiap orang dalam segala bidang, baik pendidikan maupun pekerjaan bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Di indonesia pembelajaran bahasa inggris sudah mulai dipelajari sejak Sekolah Dasar SD sampai Perguruan Tinggi. Pemberian materi pelajaran Bahasa Inggris di sekolah menengah pertama biasanya disesuaikan dengan kurikulum pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah. Pembelajaran Baahsa Inggris memiliki standar kompetensi yaitu mencakup mendengarkan listening, berbicara speaking, membaca reading dan menulis writing. Selain Pembelajaran Formal, bahasa inggris juga dimasukkan kedalam program ekstrakurikuler yang sengaja diciptakan untuk menstimulus merangsang santri / siswa dalam berkomunikasi sesama mereka. Pembelajaran bahasa inggris tersebut belum maksimal karena kurangnya penerapan bahasa inggris tersebut dalam bentuk komunikasi / berbicara dengan menggunakan bahasa inggris baik itu di dalam kelas maupun dilingkungan sekolah dari program hari-hari berbahasa inggris English Day. Berdasarkan hasil temuan dari wawancara beberapa orang guru termasuk guru bahasa inggris di SMP Indonesian Creative School Pekanbaru. Masalah yang paling penting adalah siswa malu dan takut dalam berkomunikasi dengan guru-guru mereka sendiri Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 880 pada hari yang sudah ditentukan dalam English Day. Berbicara adalah keterampilan yang penting. Dalam berbicara, seseorang dapat mengekspresikan idenya atau memberikan informasi kepada orang lain. Menurut Nunan 1991 51, belajar berbicara dalam bahasa kedua atau bahasa asing akan difasilitasi ketika peserta didik secara aktif terlibat dalam upaya berkomunikasi. Sejauh yang penulis lihat bahwa di SMP Indonesian Creative School Pekanbaru, para siswa tidak merasa percaya diri untuk berbicara bahasa Inggris. Masih banyak faktor yang mempengaruhi mereka secara tepat waktu untuk mempraktikkannya. Misalnya siswa malu atau takut membuat kesalahan dalam berbicara, siswa takut untuk mempraktekkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi sehari-hari dijam sekolah, terkadang masih masih gagap dalam berbicara dengan lawan bicara baik kepada teman sejawat maupun dengan senior disekolah mereka dan Para siswa belum memiliki dasar / prinsip dalam merangkai kalimat tanya. Menurut 2016 bahwa dalam mengikuti program English Day terkadang kita merasa diperolok-olok, ditertawakan ketika berbicara yang terbata-bata karena salah memakai grammar atau vocabulary yang salah tempat. Sehingga mereka para siswa SMP Indonesian Creative School Pekanbaru menutup mulut mereka dari berbicara dengan menggunakan bahasa inggris. SMP Indonesian Creative School Pekanbaru adalah salah satu sekolah yang memiliki 2 kurikulum sekaligus. Penulis ingin membuat studi di sekolah ini tentang Pelaksanaan Program Ekstrakurikuler English Day Dalam Meningkatkan Kemampuan Speaking Skills. Disekolah ini terdapat suatu program yang dilaksanakan sebagai peningkatan dalam mutu pendidikan dalam bahasa inggris dinamakan English Day. Program ini diprogramkan kepada siswa agar mereka dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka berbicara, membaca, mendengar dan menulis dan sebagai motivasi untuk menjadi siswa bahasa Inggris yang baik. Brown dalam 1994 256 mengatakan bahwa “Most of efforts of students in oral production come into the form of conversation, or dialogue and implement techniques in interactive classroom”. Artinya sebagian besar upaya siswa dalam produksi lisan datang ke dalam bentuk percakapan, atau dialog dan menerapkan teknik di kelas interaktif. Program hari bahasa Inggris adalah hari itu siswa dapat mengekspresikan kemampuan mereka, seperti pidato, puisi, berdongeng, dan lain-lain. Para siswa tidak hanya mendapatkan teori dalam pertemuan kelas reguler, tetapi juga berlatih dalam kegiatan sehari-hari mereka. Dalam program hari bahasa Inggris, siswa dapat melatih keterampilan bahasa Inggris mereka dalam pelatihan seperti pidato, puisi, berdongeng, dan lain lain. Program English Day adalah program pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris yang dirancang oleh Sekolah Menengah Pertama SMP Indonesian Creative School Pekanbaru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bahasa Inggris. Berdasarkan pengamatan penulis, program hari bahasa Inggris memiliki banyak tujuan, yaitu 1. Memotivasi siswa untuk berlatih bahasa Inggris. 2. Untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa 3. Bantu siswa lebih percaya diri dalam mengekspresikan ide Burghardt dalam Ade Saputra 2011 3 juga menyatakan bahwa “the development of the concept of communicative competence as it relates to language teaching can be traced to two sources, theoretical and practical sources”. Artinya, suatu kebiasaan timbul dari berkurangnya proses respons dengan menggunakan stimulasi yang berulang kali. Berbicara adalah salah satu bagian penting bagi siswa dalam belajar bahasa karena mereka dapat mengkomunikasikan bahasa tersebut kepada orang lain terutama dalam pengajaran proses belajar bahasa. Brown dalam Syeiravy 2015 5 mengatakan bahwa “Speaking ability in language class is the ability to express ideas, feelings, opinions, and wishes in carrying out speaking task in theclassroom”. Artinya, kemampuan berbicara di kelas bahasa adalah kemampuan untuk mengekspresikan ide, perasaan, pendapat, dan Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 881 keinginan dalam melaksanakan tugas berbicara di kelas. Dapat dikatakan bahwa tujuan kelas bahasa Inggris adalah untuk menghasilkan peserta didik yang mampu berkomunikasi atau berbicara Bahasa Inggris dengan baik. Jadi, siswa bahasa Inggris diharapkan menggunakan bahasa Inggris di mana-mana untuk menguasainya. Menurut Kurikulum 2013 K13, pelajaran bahasa Inggris adalah salah satu pelajaran penting yang diajarkan di sana. Pelajaran tersebut diajarkan pada seluruh jenjang kelas yaitu, kelas 7, 8, 9. Hampir seluruh siswa merasakan sulitnya dalam memahami dan mengerti dalam mengolah kalimat bahkan dalam speaking percakapan sekalipun. Maka dari itu, untuk mengasah kemampuan siswa dalam berbicara maka dibentuklah semacam ekstrakurikuler dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa tersebut. Setiap siswa SMP Indonesian Creative School Pekanbaru diwajibkan mengikuti Program English Day. SMP Indonesian Creative School Pekanbaru memiliki guru yang berkualitas dan mereka profesional dalam mengajar, mereka menggunakan buku teks dan metode pengajaran sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Kurikulum 2013 K13. Sebenarnya, program hari bahasa Inggris English Day masih memiliki banyak masalah dengan kemampuan berbicara siswa dan penulis menemukan beberapa fenomena untuk penelitian ini sebagai berikut 1. Beberapa siswa tidak percaya diri berkomunikasi bahasa Inggris lisan. 2. Beberapa siswa merasa minder untuk menemukan idea dalam berbicara 3. Beberapa siswa mengalami kesulitan mengekspresikan ide-ide spontan METODE PENELITIAN Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di SMP Indonesia Creative School ICS. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Metode deskriptif bertujuan untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang Sugiono,200626. Dalam penelitian ini pengamatan dilakukan untuk memperoleh informasi tentang bagaimana penerapan Program English Day dalam meningkatkan Speaking Skills di SMP Indonesian Creative School Pekanbaru. Adapun alasan memilih metode ini adalah 1 metode ini sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan, 2 penelitian ini menuntut peneliti untuk terjun langsung ke lapangan dalam memperoleh data, 3 dengan metode ini peneliti dapat mengungkap semua fenomena dan keadaan serta data yang diperoleh dideskripsikan apa adanya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian disajikan mulai dari manajemen ekstrakurikuler, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi, faktor pendukung dan penghambat Kegiatan Ekstrakurikuler English Day Dalam Meningkatkan Pelaksanaan Speaking Skill agar meningkatnya kemampuan siswa dengan adanya data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian dipaparkan sebagai berikut Perencanaan ekstrakurikuler dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Perencaaan kegiatan ekstrakurikuler ini dilakukan melalui rapat koordinasi pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler termasuk Ekstrakurikuler English Day. “Perencanaan dilakukan setiap tahun ajaran baru melalui rapat koordinasi yang direncanakan adalah siswa, guru, kegiatan dan jadwal kegiatan”. Di SMP Indonesian Creative School, bahasa inggris dijadikan sebagai bahasa penghantar dalam terjadinya proses PKBM Proses Kegiatan Belajar Mengajar. Para guru dituntut agar proses melakukan proses ini dilakukan menggunakan bahasa inggris disekolah. Hal ini juga berlaku kepada warga sekolah agar membudayakan penggunaaan bahasa inggris dilingkungan sekolah. Dengan adanya program ekstrakurikuler English Day ini, para siswa dapat mencapai cita-cita mereka sesuai dengan visi dari SMP Indonesian Creative School tersebut. Hal ini yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan Program English Day ini nantinya secara umum Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 882 seperti silabus, RPP, rancangan materi, dan Standar pelaksanaanya. Sebelum dilaksanakannya proses program ekstrakurikuler ini dijalankan, guru menyusun perencanaan program ekstrakurikuler seperti halnya dalam melaksanakan proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa, 2013 94-95 tentang hal yang harus diperhatikan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, yaitu 1 perumusan kompetensi dalam persiapan mengajar harus jelas, 2 persiapan mengajar harus fleksibel dan sederhana serta dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan kompetensi siswa, 3 kegiatan yang disusun harus menunjang dan sesuai dengan kompetensi yang telah dilaksanakan, 4 persiapan mengajar yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh serta jelas pencapaiannya, dan 5 harus ada koordinasi antar komponen program sekolah. Berdasarkan kepada indikator tersebut maka guru harus mempersiapkan perangkat mengajar seperti Silabus dan RPP sesuai dengan standar Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, 20165-8. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dengan adanya aturan atau Standar Operasional Prosedur SOP tentang kegiatan tersebut dilaksanakan setiap hari Rabu. Program ini juga berlaku untuk seluruh warga sekolah. Tujuan program ini adalah membiasakan diri pada setiap siswa agar bisa berkomunikasi aktif dengan menggunakan bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengorganisasian program ekstrakurikuler ini dibawah kendali ketua yayasan yang merupakan pucuk pimpinan unit , meliputi pelaksanaan program kerja, penggunaan budget dan mengatur/membina anggotanya. Penanggung jawab berfungsi sebagai orang yang memberikan bantuan dalam dalam bentuk ide, kritik dan saran serta bertanggung jawab pada kegiatan tersebut. Sebagai pembina kegiatan berfungsi sebagai menyusun program kerja dan jadwal kegiatan dan ikut melakukan pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler English Day. Tugas utama Ketua dalam melakukan tugas pokok kegiatan dalam kegiatan ini adalah memimpin organisasi merencankan, mengorganisasikan, mengontrol dan mengkordinasikan membagi tugas kepada masing-masing seksi kegiatan. Tugas sekretaris adalah membuat agenda kegiatan dan membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan ekstrakurikuler English Day. Tugas Pokok Bendahara adalah mengeluarkan biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dan diawasi ketua dan membuat laporan keuangan selama kegiatan ekstrakurikuler. Tugas pokok Koordinator kegiatan adalah menyelenggarakan segala program kegiatan yang telah ditetapkan dalam program kerja lainnya. Gambar 1. Struktur Organisasi English Day SMP Indonesian Creative School Pekanbaru Tahun Ajaran 2019/2020 Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 883 English day hari berbahasa merupakan sebuah program yang dirancang oleh sekolah SMP Indonesian Creative School Pekanbaru dalam meningkatkan kemampuan siswa-siswa dalam berbicara dan berkomunikasi dalam bahasa inggris. Untuk menguasai bahasa inggris ini, hal yang sangat penting dilakukan adalah mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Brown dalam Ade Saputra 201122 mengatakan bahwa “most of efforts of students in oral production come into the form of conversation or dialogue and implement techniques in interactive classroom” Usaha siswa yang paling besar dalam menghasilkan percakapan datang dalam bentuk percakapan atau dialog dan menerapkan teknik-teknik didalam kelas yang interaktif. Sedangkan menurut Burghardt dalam Ade Saputra 201122 juga menyatakan bahwa “a habit is arising from decrease of response process by using stimulation which repeatedly” Sebuah kebiasaan itu muncul dari berkurangnya proses respon dalam menggunakan stimulus yang dilakukan secara berulang-ulang. Pembelajaran tentang percakapan atau komunikasi adalah pembelajaran tentang hubungan suatu bahasa dengan konteks penggunaanya. Hal ini juga sangat dibutuhkan peran serta guru dan warga sekolah dalam memotivasi peserta didik agar mau berbicara speaking dalam berbahasa inggris baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Pembelajaran bahasa akan optimal jika interaksi guru dan siswa berjalan dengan baik bukan memberikan hukungan atas setiap kesalahan yang mereka lakukan. Peran guru adalah mengorganisasikan dan menciptakan keadaan yang memberikan masalah yang bermakna dan mengajukan pertanyaan yang mendalam yang akan membangkitkan pemikiran anak Gredler, 2011 354. Guru harus berperan aktif dalam melakukan pembiasaan terhadap peserta didik dalam berbicara menggunakan bahasa inggris. Namun guru tidak menguasai keadaan selama terjadi proses pembelajaran tersebut. Kegiatan ini dilakukan setiap hari rabu setiap pekannya mulai jam wib sampai dengan jam wib Kegiatan ekstrakurikuler English Day dilaksanakan dibawah pengawasan dari Kepala Sekolah dengan monitoring oleh Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum. Kegiatan ini dijalankan sepenuhnya oleh guru bidang bahasa inggris. Oleh sebab itu, kegiatan ekstrakurikuler ini harus diawasi agar melihat perkembangan sejauh mana kemampuan peserta didik dalam setiap komponen yang ada dalam bahasa inggris khususnya di bidang Speaking berbicara. Dalam setiap rapat, penanggung jawab dari kegiatan ekstrakurikuler menyampaikan perkembangan English Day baik itu di dalam forum ataupun langsung kepada kepala sekolah. Penanggung jawab ekstrakurikuler terus menyampaikan perkembangan ekstrakurikuler beserta kiat-kiat yang dapat memotivasi peserta didik mampu berkomunikasi / berbicara dalam berbahasa inggris. Dalam evaluasi kegiatan English Day secara keseluruhan sudah baik karena di sekolah tersebut telah menerapkan bahasa inggris sebagai bahasa penghantar sehari-hari. Dalam proses pembelajaran juga menggunakan bahasa inggris. Selain menggunakan kurikulum Cambridge, siswa juga sangat termotivasi selain dalam berbicara menggunakan bahasa inggris setiap harinya. Para peserta didik juga terbiasa menggunakan bahasa inggris meskipun kadang-kadang masih adalah salah dalam pengucapan Pronunciation maupun tata bahasa Grammar yang digunakan sewaktu berbicara langsung. Para guru juga memberikan saran-saran dan masukkan untuk meningkat kemampuan bahasa inggris para peserta didik baik saat berbicara ataupun disaat menulis. Dalam meningkat perbendaharaan kata Vocabulary, para peserta didik dapat menambahkannya melalui membaca buku yang tersedia diperpustakaan sekolah. Hal yang paling mendasar dukunganya dalam pelaksanaan program Ekstrakurikuler English Day adalah tersedianya tenaga pengajar yang berkompeten di bidang bahasa inggris. Karena guru merupakan hal yang fundamental dalam memberikan motivasi, membimbing, menfasilitasi serta memberikan keteladanan siswanya dalam menstimulus untuk berbicara bahasa inggris. Sehingga hal ini juga mampu Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 884 memotivasi diri peserta didik mau berbicara bahasa inggris tanpa harus merasa takut dengan kesalahan yang dibuat selama terjadinya komunikasi menggunakan bahasa inggris. Sinergitas antarguru dalam mendorong siswanya untuk berbahasa inggris, akan menciptakan lingkungan sekolah yang baik. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Gary Flewelling dan William Higginson 2003, peran guru adalah 1 Memberikan stimulasi kepada siswa dengan menyedian tugas-tugas pembelajaran yang kaya rich learning tasks dan terancang dengan baik untuk meningkatkan perkembangan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial; 2. Berinteraksi dengan siswa untuk mendorong keberanian, mengilhami, menantang, berdiskusi, berbagi, menjelaskan, menegaskan, merefleksi, menilai dan merayakan perkembangan, pertumbuhan dan keberhasilan; 3. Menunjukkan manfaat yang diperoleh dari mempelajari suatu pokok bahasan; 4. Berperan sebagai seseorang yang membantu, seseorang yang mengerahkan dan memberi penegasan, seseorang yang memberi jiwa dan mengilhami siswa dengan cara membangkitkan rasa ingin tahu, rasa antusias, gairah dari seorang pembelajar yang berani mengambil resiko risk taking learning, dengan demikian guru berperan sebagai pemberi informasi informer, fasilitator, dan seorang artis. Faktor lain yang mendukung dalam program ekstrakurikuler English Day visi, misi yang dimiliki sekolah, kebijakan sekolah, dan sarana prasarana yang ada disekolah. Visi dan misi sekolah mendukung dalam kegiatan karena dalam rangka mewujudkan visi misi sekolah yang direncanakan. Sarana dan prasarana juga sangat mendukung kegiatan ekstrakurikuler English Day karena membantu terlibat memajukan perkembangan sekolah. Kurikulum yang dimiliki SMP Indonesia Creative School menggunakan Cambridge Assessment International Education dan juga kurikulum lokal untuk membantu proses perkembangan dan kemajuan Ekstrakurikuler English Day yang telah dilaksanakan di lingkungan Sekolah. Poster-poster yang berkaitan dengan berbahasa inggris dipasang di seluruh dinding sekolah, perpustakaan yang penuh dengan buku berbahasa inggris. Faktor penghambat dalam program kegiatan ekstrakurikuler English Day di SMP Indonesia Creative School adalah waktu yang diberikan sedikit sehingga siswa sedikit mempraktekan disaat mengeluarkan ide-ide dalam berbicara selama kegiatan berlangsung. Terkadang siswa masih merasa malu dalam menyampaikan ide-ide menggunakan bahasa inggris kepada teman sejawat maupun kepada guru mereka secara langsung. Sebagian siswa sudah memiliki kemampuan bahasa inggris yang mereka miliki terkadang merasa sungkan mengajak teman lain berbicara. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Program English Day di SMP Indonesia Creative School meliputi 1 Perencanaan ekstrakurikuler dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Perencaaan kegiatan ekstrakurikuler ini dilakukan melalui rapat koordinasi pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler termasuk Ekstrakurikuler English Day. “Perencanaan dilakukan setiap tahun ajaran baru melalui rapat koordinasi yang direncanakan adalah siswa, guru, kegiatan dan jadwal kegiatan”. 2 Dalam pengorganisasian program ekstrakurikuler ini diberikan sesuai kelompok belajar masing-masing dan dilaksanakan dikelas masing-masing oleh guru dalam memberikan materi atau tema pokok. Peserta didik dapat mempraktekkan apa yang mereka dapat di kelas di lingkungan mereka. Peserta didik dapat memberikan input kepada peserta didik apabila terjadi kesalahan dalam pengucapan ketika terjadi proses Speaking tersebut. 3 English day hari berbahasa merupakan sebuah program yang dirancang oleh sekolah SMP Indonesian Creative School Pekanbaru dalam meningkatkan kemampuan siswa-siswa dalam berbicara dan berkomunikasi dalam bahasa inggris. Pembelajaran tentang percakapan atau komunikasi adalah pembelajaran tentang hubungan suatu bahasa dengan konteks penggunaanya. DAFTAR PUSTAKA Ade, O., Herpratiwi, H., & Muhammad, S. 2015. Evaluasi Program Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas English For Jurnal PAJAR Pendidikan dan Pengajaran Volume 6 Nomor 3 Mei 2022 ISSN Cetak 2580 - 8435 ISSN Online 2614 - 1337 DOI Roy Taslim, Jimmi Copriady, Sri Kartikowati Ekstrakurikuler, English Day, Berbicara Halaman 885 Children Di English Smart Bandar Jaya. Universitas Negeri Lampung. Lampung Ade, S. 2011. The Influence of English Day Program to students speaking Ability at The Second year of State Islamic Senior High School 2 MAN 2 Model Pekanbaru [skripsi]. Pekanbaru. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Artiyana, R. N. 2017. Implementasi Program Bahasa Inggris Di Sdit Luqman Al Hakim Internasional. [Skripsi PGSD]. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. Askhabul, K. 2017, Peran Guru Dan Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran Berbasis Multikultural. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 3 1, 1-20. Hidayah. A & Murdibjono. 2013. A Study On English Extracurricular Activities At Smpn 2 Pandaan. Jurnal Bahasa, 2, 12-30. Muhammad, L. 2016. “English Day”, Ketika Bahasa Inggris bagai Siksa Neraka... Kompas. Edukasi. diunduh 16 mei 2019 Karsela. R. 2017. A Study on English Material for Extracurricular activities at 4th Grade of MIN 1 Medali – Mojokerto [tesis]. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang Kompri. 2015. Manajemen Pendidikan Komponen-Komponen Elementer Kemajuan Sekolah. Yogyakarta Ar Ruzz Media. Latifah, dkk. 2017. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Bahasa Inggris di SMK Negeri 7 Nemarang. Jurnal Bahasa, 1, 64-80. Liyanni, 2015. An Analysiss of Students’ Speaking Activity on English Day at SMA Taruna Bumi Khatulistiwa in Academic Year 2012/2013 [artikel penelitian]. Pontianak Tanjung Pura University. Octovany, S. 2018. Students’ Perception on the Role of English Day Program in Speaking Skills Development. Vol. 4. No. 2 Hal. 106. Peraturan menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik PERMENDIBUD Tahun 2014 tentang Kegiatan ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Prihatin, E. 2014. Manajemen Peserta Didik. Bandung Alfabeta. Salinan Lampiran Peraturan menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik PERMENDIBUD A Tahun 2013 Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Kegiatan Ekstrakurikuler Si Manis. 2019. Pengertian Ekstrakurikuler, Fungsi, Tujuan dan Jenis Ekstrakurikuler menurut Para Ahli Lengkap. diunduh tgl 13 mei 2019 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication. - Kapan terakhir Anda berbincang dengan orang asing dalam bahasa Inggris? Dengan tamu Anda, dengan klien bisnis, atau mungkin calon pacar bule Anda? Sejenak, ingatan melayang pada konsep English day. Bagaimana rasanya diolok-olok ketika Anda terbata-bata berbicara bahasa Inggris dengan teman komunitas "nginggris sehari" itu, lantaran Anda merasa menjadi minoritas dalam sebuah pergaulan? Boleh jadi, Anda akan diolok-olok lantaran bicara yang terbata-bata. Bahkan, Anda akan ditertawai, gegara salah memakai grammar, atau vocabulary yang salah jadi pula, Anda mungkin dianggap sok. Sok nginggris, maksudnya, lantaran di sekeliling Anda semua memakai bahasa Indonesia, bahasa sehari-hari yang resmi. Di sisi lain, English day menjadi kewajiban komunitas Anda agar anggota komunitas ini tak lagi gagap berbahasa Inggris ketika berhadapan dengan orang asing yang jadi mitra bisnisnya atau sekadar lawan bicara. Tak ada lagi yang berbicara terbata-bata untuk menjawab bule yang seenaknya melontarkan pernyataan atau pertanyaan tanpa lebih dulu bertanya, "Can you speak English, Sir?". Bak di neraka Tergagap-gagap. Mau ngomong satu kata saja tiba-tiba tertahan, ingin bicara panjang pun seketika buyar. Isi kepala serasa hilang entah ke mana. Raib! Mulut benar-benar terkatup, enggan terbuka. Lidah kelu, bikin bicara menjadi susah. Lalu, serasa langit mau runtuh, seisi ruang rapat seolah memperhatikan si pemilik mulut yang sedang susah berkata-kata. Pernah mengalami kejadian seperti itu ketika berhadapan dengan orang asing yang berbahasa Inggris? Atau, melihat teman kerja Anda seperti mati kutu saat tak siap ditanya atau berbicara dalam bahasa Inggris oleh bule-bule yang tak lain adalah klien bisnis Anda? Boleh jadi, tak semua orang mengalami hal itu. Sebaliknya, bisa jadi juga, sekali atau dua kali Anda atau teman Anda memang mengalami hal itu. Bukan, bukan maksud mengatakan Anda tak bisa berbahasa Inggris. Di Indonesia, sejak SMP hingga kuliah, mata pelajaran atau mata kuliah bahasa Inggris sudah pasti diajarkan. Dalam kultur akademik, semua orang Indonesia sejatinya punya kemampuan dasar berbahasa Inggris yang masuk dalam kurikulum pendidikan nasional. Namun, apa daya, itulah yang terjadi dan sudah menjadi rahasia umum. Mulut tak mau terbuka, susah mengeluarkan sepatah kata. Keharusan bicara dalam bahasa Inggris seperti bayang-bayang siksaan di neraka! Tentu, terbilang sangat beruntung orang-orang yang pernah mengenyam bangku kursus bahasa Inggris berbiaya mahal semasa duduk di sekolah dasar atau menengah SMP dan SMA. Pun, terbilang sangat bernasib bagus bagi mereka yang duduk di bangku kuliahnya aktif memakai bahasa Inggris dalam menelusuri literatur bahan skripsi atau tugas-tugas kuliah dari dosennya. Namun, jujur saja, apa itu bikin Anda aktif berbahasa Inggris? Mungkin, nilai bahasa Inggris yang tertera di rapor SMA Anda tergolong biru alias di atas angka 7. Tetapi, sekali lagi, jujur saja, 10 atau 15 tahun kemudian, apa itu bikin Anda lancar nginggris ketika masuk di dunia kerja atau bisnis? Anda tak susah berbincang dengan tamu-tamu bule Anda? Urusan berbincang atau berbicara dalam bahasa Inggris memang tak selalu segendang seirama dengan angka-angka rapor atau ijazah. Dalam lingkup ilmu kebahasaan, bicara bahasa Inggris tak akan luput dari yang namanya speaking. Ada orang yang pintar menulis atau dalam arti menerjemahkan tulisan berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya, tapi belum tentu lancar ketika harus mengungkapkannya lewat kata-kata. Lewat bahasa lisan. Speaking! Dok Nuffic Neso Indonesia Urusan berbincang atau berbicara dalam bahasa Inggris memang tak selalu segendang seirama dengan angka-angka rapor atau ijazah. Dalam lingkup ilmu kebahasaan, bicara bahasa Inggris tak akan luput dari yang namanya speaking. Memang, tak semua orang suka speaking. Toh, belum tentu juga setiap hari orang bertemu orang asing atau bule sehingga merasa tak perlu bercakap-cakap semacam itu dengan rekan jadi, tak semua orang suka berbincang dalam bahasa Inggris. Toh, menulis atau membaca dalam bahasa Inggris menurunya sudah cukup dilakukannya baik. Pertanyaannya, apakah dengan bagusnya skil menulis dalam bahasa Inggris sudah pasti lancar dalam lisannya? Sudah pasti bisa dengan lancar speaking? Belum tentu! Memang, akan lain cerita dengan mereka yang pernah mengenyam bangku sekolah atau kuliah di luar negeri. Mereka yang pernah merasakan betapa susahnya mendapat beasiswa kuliah ke Belanda atau Inggris pun pasti tahu urusan bahasa Inggris bukan cuma soal menulis, tapi juga berbicara. Speaking! Lalu, apakah terlambat untuk belajar nginggris ketika sudah berhadapan dengan dunia kerja atau bisnis? Bagaimana susahnya melawan gengsi lantaran sudah "bangkotan" tapi tetap dituntut bisa berbahasa Inggris yang lama tak dipakainya? Belum lagi, mahalnya biaya kursus di zaman sekarang. Lengkap sudah! Berani "speak up" Scott Thornbury, ahli bahasa yang diakui secara internasional di bidang English Language Teaching ELT, mengatakan begitu pentingnya mempelajari speaking dalam kehidupan sehari-hari. Dia menyarankan, mau tak mau, orang harus belajar dan menguasai speaking itu. Salah satu caranya, ya bicara! Speak up! Thornbury berujar; "Speaking is so much a part of daily life that we take it for granted. The average person produces tens of thousands of words a day, although some people – like auctioneers and politicians – may produce even more than that. So natural and integral is speaking that we forget how we once struggled to achieve this ability – until, that is, we have to learn how to do it all over again in a foreign language". Ya, puluhan ribu kata sehari bisa keluar dari mulut orang tanpa bisa ditawar-tawar. Dan, dalam kaitannya dengan English speaking, kita lupa bahwa kita perlu berjuang untuk itu, yaitu mencapai kemampuan berbicara atau speaking secara natural. Kita harus belajar lagi cara melakukannya. Sejauh ini, English day cuma salah satu cara paling simpel agar Anda mau dan berani speaking. Speak up! Itulah intinya. Anda berani bicara, dan benar isinya. Dus, tak perlu membayangkan susahnya persaingan kerja dan ketatnya kompetisi bisnis pada era Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA yang dinilai bakal mengimpor banyak tenaga kerja asing berbahasa Inggris. Tak perlu berpikir sejauh itu! Suka atau tidak suka, bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Itu yang harus dihadapi. Bahasa ini hadir di semua sisi kehidupan, mulai pendidikan, bisnis, teknologi dan lain-lainnya. Suka atau tidak suka, bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Itu yang harus dihadapi. Bahasa ini hadir di semua sisi kehidupan, mulai pendidikan, bisnis, teknologi, dan lain-lainnya. Pada akhirnya, speaking sendiri merupakan soal kebiasaan. Mereka yang menimba ilmu di perguruan-perguruan tinggi kelas internasional di luar negeri, terutama berkat beasiswa, adalah orang-orang paling beruntung. Mereka, yang karena "keadaan" dan tuntutan hidup, harus berbahasa Inggris setiap hari. Yang tidak bisa, jadi lancar berbincang. Yang sudah lancar, bahkan makin fasih berbicara, bak air yang keluar kencang dari keran. Semangatnya cuma satu, speak up! Perkara benar atau salah, itu belakangan. Maka, satu-satunya cara adalah menciptakan kebiasaan itu menjadi natural, yaitu lewat English day. Konsep berbicara dalam bahasa Inggris sehari, meski hanya sekali dalam seminggu, bukanlah pekerjaan sia-sia. Ibarat prinsip menabung, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Setidaknya, komitmen keras merancang English day dalam sebuah komunitas bisa membuat satu perubahan kecil ketimbang tidak sama sekali. Yang tadinya tidak berani ngoceh, ke depan akan lantang bicara. Yang tadinya tegang dan bingung, sekarang lebih santai mengeluarkan kata-kata. Memang, sebagai suatu proses belajar, English day bukan tempat bagi orang-orang yang sudah pintar atau fasih berbincang dalam bahasa Inggris. Ini tempat untuk mereka yang pernah punya dasar berbahasa Inggris, tapi tak pernah mau atau lebih tepatnya belajar berani mengungkapkannya dalam kata-kata. Ya, apa pun bentuknya, yang namanya belajar merupakan proses usaha yang melibatkan aktivitas mental dalam diri kita, manusia, sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungan di sekitarnya. Tujuannya untuk memperoleh sebuah perubahan berbentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, serta nilai-nilai baru. Jadi, belajar berani speak up sajalah dulu, urusan belakangan! Berani membuktikan? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Apakah kamu merasa bingung karena kemampuan bahasa Inggrismu serasa jalan di tempat dan tidak ada perkembangan? Kalau kamu mengalami kemunduran seperti itu, kini waktunya untuk bertindak mengubah keadaan yang tak menyenangkan itu dengan tindakan nyata, dengan begitu kamu tidak hanya bisa melampaui kesulitan yang ada, tapi kamu juga akan mengalami perkembangan yang pesat, khusunya keahlian berbahasa Inggrismu. Buat kamu yang sudah membaca seri pertama mengenai organisasi himpunan mahasiswa di prodi tempat saya belajar, kamu bisa melanjutkan membaca artikel ini. Kalau belum, ada baiknya kamu membacanya terlebih dahulu melalui link berikut “kenalan yuk sama esa” supaya kamu mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai seri artikel ini. Dalam seri sebelumnya, kamu pasti sempat membaca diksi “English Day”, bukan? Nah, simpelnya, artikel ini akan mengajakmu mengenali apa sih itu English Day, siapa tahu buat kamu yang sedang bingung membuat program kerja untuk himpunanmu, bisa mengadopsi program ini di tempat kalian. English Day juga cocok diterapkan di komunitas kecil yang fokus dalam pengembangan keahlian berbahasa Inggris. Well, saya tak ingin berlama-lama membuatmu penasaran lebih jauh lagi, yuk kita kenalan dengan yang namanya English Day. “So, English Day itu apa sih?” Penjelasan mudahnya, kalau kita bahas diksinya satu persatu, mulai dari English yang artinya bahasa Inggris dan Day yang maknanya hari. Maka, kalau kita gabungkan maknanya itu hari berbahasa Inggris. So, kapan sih English Day itu dilaksanakan? – Penasaran ya kapan? Hehe p Well, English Day dilaksanakan setiap hari senin tiap minggunya. Kenapa hanya seminggu sekali? Kalau kamu bertanya kenapa, jawabannya itu karena memang kita menyadari jikalau membentuk kebiasaan dan lingkungan baru itu tidaklah mudah, demi mencapai tujuan mencerdaskan mahasiswa bahasa, teman-teman himpunan berinisiatif untuk memulai langkah perubahan dari kegiatan yang mudah. Bukankah perjalanan 1000 mil dimulai dari langkah pertama? Berhasil atau tidak, setidaknya hasil keberanian memutuskan kegiatan ini patut diapresiasi karena teman-teman mahasiswa himpunan ini memberikan inovasi baru dalam pengembangan keahlian berbahasa. Lalu, bagaimana caranya English Day bisa membantu teman-teman mahasiswa menguasai keahlian berbahasa Inggris? Sistem English Day terbilang simpel dan mudah untuk diterapkan loh. Kamu hanya tinggal mengenakan pin English Day tiap hari senin, di pin ini, ada tulisan yang bisa mengingatkan dirimu dan temanmu untuk mau memberanikan diri berbicara dengan bahasa Inggris. Isi tulisan di pin itu begini redaksinya “Speak English Please”. Jadi, selama jam mata kuliah pertama dimulai, hingga jam mata kuliah berakhir pada pukul 12 siang, teman-teman mahasiswa diwajibkan berbahasa Inggris, demi membuatmu bisa lancar berkomunikasi, teman-teman himpunan telah mengajak dosen bahasa Inggris dan pengurus tiap kelas untuk memperhatikan mahasiswa mana saja yang berbahasa Inggris aktif dan pasif. Kalau kamu ketahuan berbahasa Indonesia walau sekatapun, maaf, dengan segala kerendahan hati, ketua kelas atau dosen akan menegur dan menagih denda Rp. 500/kata yang kamu ucapkan, kalau kamu memilih diam dan cari aman, kamu tetap saja kena denda. Bukannya ingin membuatmu tidak nyaman, namun teman-teman himpunan dan dosen di prodi bahasa Inggris ingin mendidikmu menjadi pribadi yang lebih baik lagi, tentunya kalau program ini berjalan dengan baik, tidak hanya teman-teman himpunan dan dosen yang senang, kamu juga akan terkena imbasnya, bukan? Kamu akan fasih berbahasa Inggris, dan disinilah perubahan kualitas dirimu terjadi, kalau kamu sudah berada pada titik ini, itu berarti kemampuan berbahasa inggrismu telah naik level. Congratulation guys. Next, bagaimana hasil penerapan English Day di program studi bahasa Inggris? Dalam artikel seri sebelumnya, English Student Association mengadakan acara welcome to esa, di event itu, teman-teman mahasiswa baru diberikan pin English Day diakhir acara, setiap ketua kelas yang sudah mendata jumlah mahasiswa di kelasnya diperbolehkan mengambil pinnya langsung ke depan. Di minggu berikutnya selepas event itu, kegiatan English Day langsung berjalan. Well, saya akan menceritakan suasana kelas 1B seperti apa ketika English Day berjalan, kenapa hanya kelas 1B yang saya jelaskan dalam artikel ini? Oh well, karena memang kelas saya ada di 1B dan tentu saja saya mengetahu dengan sejelas-jelasnya seperti apa jalannya English Day, terlebih saya ketua kelasnya, bersama fajar, wakil saya di kelas 1B, selain harus aktif berbahasa Inggris, kami berdua juga harus memperhatikan teman-teman sekelas, siapa tahu ada yang gatel enggak tahan pengen ngomong pake bahasa Indonesia aja. Hehe Awalnya saya dan teman-teman kelas 1B masih malu-malu berbicara dengan bahasa Inggris, wajar saja, kebiasaan berbicara bahasa asing belum terbentuk dalam diri kami. Dimulai dari minggu pertama, belum banyak yang berani ngobrol dengan bahasa Inggris, walaupun ada, itupun belum seisi kelas aktif berpartisipasi . Minggu kedua, mulai ada perkembangan, teman-teman yang sebelumnya tidak aktif mulai berpartisipasi, dan disinilah masalah terjadi. Mulai dari enggak bawa pinlah, ada yang ngomong pake bahasa Indonesia tapi enggak ketahuanlah, dan protes dari temen-temen yang merasa kalau saya dan fajar kurang maksimal dalam mengawasi teman-teman di kelas, well, guys, thanks buat masukannya ya. Minggu ketiga, teman-teman sudah mulai aktif berbahasa Inggris, meski masih sama belepotannya tiap kali mengucapkan kalimat bahasa Inggris, tapi setidaknya jumlah mahasiswa yang berdialog dalam bahasa Inggris, meningkat. Dan di minggu ini ada teman sekelas kami yang ketahuan keceplosan ngomong pake bahasa Indonesia, namanya Erlin, ya mau enggak mau dia harus didenda dong, biar adil. Hehe Minggu keempat, ada protes lagi nih dari temen sekelas, katanya mereka enggak mau ngomong pake bahasa Inggris di mata kuliah selain bahasa Inggris such as ilmu alamiah dasar, landasan pendidikan, atau bahkan pendidikan agama. Well, yasudahlah, turutin aja, asal programnya terus berjalan dan mereka enjoy ngejalaninnya. Minggu kelima, konsistensi udah mulai diuji nih, pasalnya English Day sudah mulai terlihat jadi seperti beban buat mahasiswa baru, khususnya buat mereka yang kurang pede berbahasa Inggris. So, mulai banyak deh yang ngelanggar aturan enggak mau ikutan English Day lagi. Hal serupa juga terjadi di kelas lain, bahkan ada kelas yang dari minggu pertama udah enggak jalan English Day-nya. Minggu keenam, saya pikir ini minggu terakhir English Day bisa berjalan, karena setelah minggu ini berakhir. Teman-teman kelas sudah tidak tertarik untuk terlibat aktif lagi dengan English Day, bukannya tidak mau berkembang, tapi saya pikir, teman-teman ini merasa English Day sebagai beban, apalagi buat mereka yang enggak suka kena denda, ada juga yang ingin tetap ikut aktif tapi enggak pede. Jadinya, di minggu-minggu berikutnya hanya tertinggal dua atau tiga mahasiswa aja yang masih aktif berbahasa Inggris di kelas, yakni, fajar, yogi, dan saya. Kesimpulan dari kegiatan English Day. Well, saya pikir, kegiatan ini bagus sekali, karena mahasiswa diajak aktif berbahasa Inggris sewaktu di kampus, ini sama halnya belajar bahasa Inggris di Pare, dimana semua orang aktif berbahasa Inggris dalam kesehariannya, kalau saja bisa diterapkan seperti disana, tentunya banyak mahasiswa yang sudah fasih berbahasa Inggris dalam kurun waktu 2 semester, setidaknya sudah percaya diri ketika ngobrol sama temennya. Sebelum mengakhiri post ini, saya ingin menyampaikan kepada pembaca kalau tulisan ini saya dedikasikan untuk temen-temen mahasiswa yang aktif di himpunan mahasiswa bahasa Inggris, lebih tepatnya English Student Association UHAMKA. Di organisasi ini, saya mengernal apa arti sebuah keluarga, karena di tempat ini memang memiliki asas kekeluargaan, disini kita saling mengenal, membantu, bercerita, bekerja untuk mahasiswa melalui program kerja, jalan-jalan, dan bagian terbaiknya adalah membuat cerita yang indah yang bisa kita kenang kelak, sama seperti tulisan yang kamu baca ini, tulisan yang membuatmu terkenang dengan masa-masa indah kita bersama di himpunan ini. FYI English Day itu programnya ESA UHAMKA angkatannya ka Icha, angkatan pertama. Program ini hanya ditujukan untuk mahasiswa baru. Well, sekian dulu ceritanya, semoga menginspirasi dan nantikan seri selanjutnya mengenai himpunan kami. Ini cerita organisasi kami, mana ceritamu? This page contains the major holiday dates from the 2023 school calendar for English Montreal School Board in Quebec. Please check back regularly for any amendments that may occur, or consult the English Montreal School Board website for their 2022-2023 approved calendar to cross-check these dates and view details about Professional Activity Days and other non-student days. You may also wish to visit the school district homepage to check for any updates. School Calendar 2022-2023 School HolidaysStartsFinishesFirst Day of School30 Aug 2022TueChristmas Break26 Dec 2022Mon6 Jan 2023FriSpring Break6 Mar 2023Mon10 Mar 2023FriEaster Break7 Apr 2023Fri10 Apr 2023MonLast Day of School22 Jun 2023Thu Previous Years School Calendar 2021-2022 School HolidaysStartsFinishesFirst Day of School31 Aug 2021TueChristmas Break23 Dec 2021Thu5 Jan 2022WedSpring Break28 Feb 2022Mon4 Mar 2022FriEaster Break15 Apr 2022Fri18 Apr 2022MonLast Day of School23 Jun 2022Thu School Calendar 2020-2021 School HolidaysStartsFinishesFirst Day of School26 Aug 2020WedChristmas Break21 Dec 2020Mon1 Jan 2021FriSpring Break1 Mar 2021Mon5 Mar 2021FriEaster Break2 Apr 2021Fri5 Apr 2021MonLast Day of School30 Jun 2021Wed

program english day di sma